Bisnis 🤗 Mayat Dan Pengedar narkoba di Mesir

Oleh: Nurcholis |

Ad Indonesiainside.id, Minya–Gereja Ortodoks Mesir telah mengeluarkan pernyataan mengecam pencurian tubuh Patriark Gerges, putra imam Ibrahim Al-Basit, dari tempat pemakaman keluarganya di Propinsi Minya. Arab News melaporkan bahwa makam itu diyakini telah diserbu Sabtu lalu dan tubuh Gerges dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kejahatan melibatkan pencurian mayat-mayat tengah menyebar di seluruh Mesir terutama jika mayat-mayat itu dilindungi dan masih dalam kondisi baik. Ada juga pihak yang bisa menunggu dua tahun untuk mencuri mayat yang telah dikubur. Pada Oktober tahun lalu, sebuah kelompok genge pencuri mayat ditangkap dan penyelidikan menemukan mereka menjual semua mayat yang dicuri kepada kelompok mahasiswa kedokteran untuk proses praktis. Beberapa penggali kubur menghilangkan jaringan dan minyak dari tulang dengan merebusnya untuk menghilangkan bau sebelum dijual kepada siswa. Investigasi juga menemukan bahwa pencuri memberikan harga yang berbeda untuk anggota badan, misalnya kaki dan tangan dihargai 3.000 pound Mesir (Rp. 2,5 juta), tengkorak itu berharga 5.000 pound (Rp 4 juta) dan seluruh tubuhnya bernilai 20.000 pound (Rp 170 juta). Pakar hukum Ashraf Farahat mengatakan UU Mesir menetapkan hukuman penjara hingga lima tahun dan denda untuk setiap pelanggaran melibatkan intrusi kuburan dan mayat. Pakar hukum lainnya, Yasser Sayed Ahmed, juga mencatat bahwa ada penjaga kuburan yang bersedia bekerja sama dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan membiarkan mereka mencuri mayat itu untuk alasan takhayul dengan imbalan uang demi keuntungan. Mayoritas kasus ini terjadi dengan bantuan para penjaga makam. Mereka menggali kuburan di malam hari untuk mengekstraksi mayat dan memisahkan organ untuk menjual tulang dan tengkorak. Mereka sering menjualnya ke pengedar narkoba dengan menggiling dan mencampur beberapa bahan untuk dijual dengan harga tinggi. (ck)